Alhamdulillah…bertemu lagi setelah hampir 2 bulan tidak menulis sesuatu di Gerbang Tok Canang. Harapan saya, semua dalam lindungan rahmat daripada Allah SWT.
Tahun 2009 makin melangkah ke penghujungnya. Walaupun masih terasa baru saja ‘meraikan’ kemeriahan sambutan tahun baru. Begitu pantas masa ‘berlari’ meninggalkan kita. Putaran waktu 24 jam sehari seolah – olah begitu ‘culas’ sehingga acap kali kita terlepas pandang dek kesibukan mengurus aturan dunia.
Tahun 2009 makin melangkah ke penghujungnya. Walaupun masih terasa baru saja ‘meraikan’ kemeriahan sambutan tahun baru. Begitu pantas masa ‘berlari’ meninggalkan kita. Putaran waktu 24 jam sehari seolah – olah begitu ‘culas’ sehingga acap kali kita terlepas pandang dek kesibukan mengurus aturan dunia.
Dalam banyak situasi, kita sering lupa untuk melaksanakan ‘keabdian’ terhadap Allah SWT. Sedangkan Dia sudah mencatur sebaik mungkin giliran siang dan malam untuk manusia bekerja dan mengabdikan diri kepada-Nya. Dia jadikan siang untuk kita berhempas pulas mencari rezeki yang halal untuk memenuhi keperluan dan kehendak diri. Manakala, Dia jadikan malam untuk kita mengabdikan diri kepada-Nya untuk mencari bekal jalanan Akhirat.
Perjalanan kita masih terlalu jauh dan masih belum pasti. Dunia yang kita huni pada hari ini hanyalah persinggahan sementara untuk mencari bekal jalanan Akhirat. Carilah apa saja untuk memenuhi bekal jalanan kita di sana kelak, asalkan tidak mencetus kemurkaan-Nya.
Carilah sebanyak mungkin redha-Nya, bukan murka-Nya. Sekadar untuk menginsafi diri sendiri… kita seringkali tercampak dalam dilema dalam mencari keredhaan Allah. Kita seringkali ‘pusing’ dalam membuat pilihan antara redha Allah dengan redha sesama manusia. Begitu juga antara murka Allah dengan murka sesama manusia. Sehingga dalam beberapa keadaan tertentu, kita sanggup mengetepikan redha dan murka Allah semata untuk memenuhi redha dan mengelakkan murka sesama manusia. Bait – bait kata, “Apa pandangan orang nanti…” begitu dekat dengan hidup kita, seolah – olah mendahului pandangan Allah SWT. Apa yang lebih dahsyat, pandangan Allah dirungkai sedaya mungkin agar dapat dicocok dengan pandangan manusia. Sepatutnya, pandangan manusia yang perlu mencocoki pandangan Allah SWT, bukannya pandangan Allah SWT yang mencocoki pandangan manusia! Siapalah kita untuk berbuat demikian? Kita hanyalah hamba-Nya yang berasal daripada komposisi tanah yang hina serta kepada jua kita akan kembali.
Renung-renungkan sebagai pedoman diri kita bersama...Ingatlah, hidup kita adalah satu pencarian!
0 comments:
Post a Comment